Minggu, 04 Oktober 2015

Hari Batik Nasional





Korps Paskibra Satria Padjadjaran
Selamat hari Batik Nasional tanggal 2 Oktober 2016 :D
Di hari batik nasional, Paskibra SMAN 1 Cigombong juga turut memperingatinya dengan latihan rutin dan beberapa diantaranya menggunakan pakaian batik.

Pengertian
Menurut Hamzuri dalam bukunya yang berjudul Batik Klasik, pengertian batik merupakan suatu cara untuk memberi hiasan pada kain dengan cara menutupi bagian-bagian tertentu dengan menggunakan perintang. Zat perintang yang sering digunakan ialah lilin atau malam.kain yang sudah digambar dengan menggunakan malam kemudian diberi warna dengan cara pencelupan.setelah itu malam dihilangkan dengan cara merebus kain. Akhirnya dihasilkan sehelai kain yang disebut batik berupa beragam motif yang mempunyai sifat-sifat khusus.

Sejarah singkat

Batik telah dikenal di indonesia sejak zaman kerajaan Majapahi dan penyebaran agama Islam.

Pada awalnya batik hanya digunakan oleh pejabat - pejabat di lingkungan keraton dan para pengikutnya.
Saat itu banyak para pengikut keraton yang tinggal diluar Keraton dan membuat batik di rumahnya masing - masing untuk kemudian mereka pakai di Keraton.

Lama - kelamaan, rakyat sekitar meniru membuat batik hingga tersebarlah kesenian batik di luar Keraton.
Upacara penurunan Bendera

Majapahit

Mojokerto merupakan pusat kerajaan Majapahit dimana batik telah dikenal pada saat itu. Selain Mojokerto, Tulung Agung juga merupakan kota di Jawa Timur yang tercatat dalam sejarah perbatikan.

Pada waktu itu, Tulung Agung masih berupa rawa-rawa yang dikenal dengan nama Bonorowo, dikuasai oleh Adipati Kalang yang tidak mau tunduk kepada Kerajaan Majapahit hingga terjadilah aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahit. Adipati Kalang tewas dalam pertempuran di sekitar desa Kalangbret dan Tulung Agung berhasil dikuasai oleh Majapahit.

Setelah Tulung Agung dikuasai Majapahit, banyak tentara yang tinggal di wilayah Bonorowo (Tulung Agung) dengan membawa budaya batik. Merekalah yang mengembangkan batik. Dalam perkembangannya, batik Mojokerto dan Tulung Agung banyak dipengaruhi oleh batik Yogyakarta. Hal ini terjadi karena pada waktu clash tentara kolonial Belanda dengan pasukan Pangeran Diponegoro, sebagian dari pasukan Kyai Mojo mengundurkan diri ke arah timur di daerah Majan. Oleh karena itu, ciri khas batik Kalangbret dari Mojokerto hampir sama dengan batik Yogyakarta, yaitu dasarnya putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua.

Penyebaran Islam

Upacara Penurunan Bendera
Batoro Katong seorang Raden keturunan kerajaan Majapahit membawa ajaran Islam ke Ponorogo, Jawa Timur. Di Ponorogo terdapat sebuah pesantren yang berada di daerah Tegalsari yang diasuh Kyai Hasan Basri. Kyai Hasan Basri adalah menantu raja Kraton Solo. Batik yang kala itu masih terbatas dalam lingkungan kraton akhirnya membawa batik keluar dari kraton dan berkembang di Ponorogo. Pesantren Tegalsari mendidik anak didiknya untuk menguasai bidang-bidang kepamongan dan agama. Daerah perbatikan lama yang dapat dilihat sekarang adalah daerah Kauman yaitu Kepatihan Wetan meluas ke desa Ronowijoyo, Mangunsuman, Kertosari, Setono, Cokromenggalan, Kadipaten, Nologaten, Bangunsari, Cekok, Banyudono dan Ngunut.

  
 Lebih lengkap silahkan kunjungi sumber :





Tidak ada komentar:

Posting Komentar